BDBH FILM

Wednesday 31 December 2014

Aryo And Eki – Arti sebuah mantan (PART II)

Aryo oh Aryo, terlalu banyak kata untuk memaki ketampananmu, bahkan jika kata diseluruh dunia dikumpulkan untuk memakimu, percayalah, itu tak akan pernah cukup. bahkan ada seorang filsuf bernama bambang gentolet berkata "bila air diseluruh lautan adalah tinta, maka itu tak akan cukup untuk menulis betapa hinanya aryo" sungguh luar biasa nista tokoh utama kita ini. tapi entah mengapa, justru disitulah letak keindahannya (walaupun kata indah juga tidak mewakili wujud aryo yang terlanjur buruk rupa).

Pagi yang biasa aja, matahari masih terbit dari timur, awan awan nampak malas bergerak dari langit yang biru, aryo dikamar kosnya bercermin ditembok yang tanpa cermin, dia memuji betapa sempurna bentuk wajahnya yang mirip pitekan tropus erectus itu. dia menyisir rambutnya dengan sikat WC, dan memoles pipinya dengan kapur bangunan, wajahnya mirip dakocan versi afrika selatan.
aryo tengah bersiap untuk berkencan dengan eki, sebenarnya eki tidak mau diajak berkencan tapi karena aryo mengancam akan bunuh diri dengan jepit rambut, maka eki yang baik hati pun tak sampai hati bila ada satwa langka yang terpaksa mati akibat dirinya. 
mereka janjian petang ini direnon tapi aryo sudah siap siaga dari pagi, dia berdandan bak model majalah suprantural. dia make over dirinya sendiri dari ujung kaki sampai ujung rambutnya, walaupun before-afternya tidak tampak alias itu tidak merubah apapun. sekali jelek tetep aja keliatan ancur! 
oya, semalam sebelumnya aryo sempat menembak eki lewat telpon tapi eki menolak dengan alasan belum siap punya pacar yang beda alam, tapi jangan sebut dia aryo kalau nembak cewek sekali lalu menyerah, minimal ditolak 5 kali baru cari cewek lain, itu sifat alamiah untuk seekor aryo.

matahari sudah bosan, dia ingin rembulan menggantikan shiftnya, maka hadirlah petang yang aryo nantikan, "kali ini, aku harus berhasil meyakinkan dirinya" batin aryo penuh kemantapan. berangkatlah aryo menuju tempat yang telah mereka janjikan, lapangan renon. 
eki sudah tiba lebih dulu daripada aryo, eki sebenarnya ingin segera menggampar aryo dan pergi begitu saja tapi aryo saat itu datang dengan senyuman paling mempesona untuk ukuran mamalia, eki pun urung menggampar aryo, eki tak tega menyakiti makhluk lain. "lama nunggu?" sapa aryo sok akrab "aku juga baru dateng kok" jawab eki basa basi. mereka pun berjalan berdua mengitari lapangan renon, orang - orang yang berada disekitaran lapangan melihat mereka berdua dengan pandangan miris, "kasihan cewek itu, peliharaannya jelek banget" batin orang - orang disana.
"ada apa lagi kamu minta ketemu aku?" tanya eki
"maaf ya tentang semalam, aku bukan maksud bunuh diri beneran kok, habis kamu bakalan gak mau diajak keluar kalau aku gak gitu" jawab aryo basa basi yang basi banget
"iya gak papa, ada apa sih sebenarnya?" tanya eki lagi
"eki, aku mau jujur sama kamu, aku ngerasa nyaman banget sama kamu, aku ngerasa benar - benar cocok sama kamu, aku gak bisa sayang sama orang lain selain kamu" aryo mencoba meyakinkan eki tentang perasaanya walaupun para pembaca dan seluruh isi dunia dan akherat tahu kalau itu hanya sekedar rayuan bullshit aryo tapi eki belum baca blog ini, jadi cuman eki yang tidak tahu kalau itu semua omong kosong
"emang kamu bener - bener sayang sama aku?" kata eki dengan polosnya
"sayang banget, kamu lihat monumen tinggi itu," kata aryo sambil menunujuk pohon "itu pohon bodoh, monumen disana" eki menunjuk ke arah monumen "ah iya, monumen yang disana itu maksudku" ujar aryo sok bodoh "iya, kenapa sama monumen itu?" tanya eki penasaran "monumen itu dibangun sama aku untuk memperingati cintaku padamu" kata aryo makin ngawur tapi lagi lagi, eki yang polos dan baik hati mau saja percaya dengan aryo katakan. "aahhh, kamu so freak eh, maksudku so sweet banget sih" eki tersipu gak jelas "iya dong, aryo gitu loh" aryo bangga dengan kebohongan tingkat tingginya itu "tapi kamu yakin mau sama aku? aku takut mengecewakan kamu" eki yang tak juga sadar dengan bualan aryo justru terperosok semakin dalam diromansa anehnya "aku siap menerima kamu apa adanya, aku janji, aku akan mendampingi kamu saat sedih dan susahmu" rayuan aryo makin merajalela "tapi mukamu muka susah, aku takut ketularan susah terus jadinya" eki menatap aryo sedih, dia sedih melihat muka aryo yang punya aura 100 % negatif. "wajahku emang gak ganteng" kata aryo mantap sambil memegang tangan eki "tapi aku bakalan setia sama kamu" eki yang melihat wajah aryo juga percaya kalau aryo emang gak ganteng tapi eki menimbang tentang arti kesetiaan, eki terdiam, aryo mangap lebar.

Mereka berdua membisu cukup lama,tak ada kata yang terucap, tak ada kalimat yang terlontar dari mulut mereka, jantung aryo berdetak sangat kencang, dia berharap harap cemas menanti jawaban dari eki, sementara eki diliputi perasaan takut yang amat sangat, takut terhadap wajah seram aryo dan takut dibakal dikucilkan oleh masyarakat sekitar bila menerima primata sebagai kekasihnya.
"ehhm, aku bener - bener sayaaaannnggg banget sama kamu" kata aryo memecah kesunyian seperti mukanya aryo yang bisa memecah cermin
"hmmm, aku. . ." eki masih sangat ragu dan ketakutan
"aku mohon dengan sangat, plissssss terima aku. aku mau kamu suruh apa aja, nyuci baju, semir sepatu, kalau perlu aku bakalan jadi kacungmu ki" aryo mengemis cinta
"hmm, kamu kan emang babu, jadi apa bedanya?" eki tidak terkesan
"oke, ini terkahir kali aku nanya, tolong jawab sekarang juga" suara aryo makin dalam "sudikah kau menjadi pacaku?" aryo bersujud sambil berguling - guling dan menjulurkan lidahnya didepan eki.
eki terdiam lagi. eki menimbang perasaan aryo bukan karena cinta tapi karena kasihan melihat tingkah laku aryo yang mirip leak kesurupan, akhirnya eki merasa sangat iba, dia tak sanggup melihat aryo mengemis padanya
"iya deh" kata eki pasrah dan berat hati. aryo yang mendengar kata iya langsung berteriak girang "horeeeee hoooreeeeee, aku punya pacar beneran juga akhirnya, selamat tinggal sabun dan tisu basah" aryo seketika berlari keliling lapangan renon. aryo terlihat sangat bahagia, dia memanjat pohon, berteriak seperti kera, kemudian memakan rumput, dan buang air kecil diselokan. eki yang melihat aryo bahagia jadi lega, dia berpikir dia sudah berbuat baik pada makhluk hina. eki hanya tersenyum kecil.

malam itu mereka berjalan berdua, malam yang spesial, malam dimana aryo memiliki kekasih selain boneka sex yang disembunyikan dilemari kosnya, aryo tak harus bermimpi lagi mendapat gadis dalam wujud manusia asli, dia kini punya pacar! dan eki juga merasa itu malam yang spesial, karena dia baru punya pacar sekaligus babu, sekaligus peliharaan, itu merupakan kombinasi yang menarik. pikir eki.

malam itu ditutup dengan senyum dari kedua belah pihak, kita mungkin berpikir kalau aryo tak pantas bahagia malam itu, bahkan seharusnya eki lebih baik menolak aryo saja tapi itulah cinta, selalu ada hal tabu dan tidak bisa dijelaskan oleh logika. tapi biarlah malam ini aryo bahagia, dia juga butuh sedikit bernafas dari segala keterpurukan kisah cintanya. berikan dia ruang untuk tersenyum toh, masih ada hari esok untuk membuat aryo menderita lahir batin, bahkan penulis tak akan memberi kesempatan lagi untuk aryo merasa senang walaupan cuma secuil. tapi sekarang, aryo dan eki sedang kasmaran, dua hati dari dua alam, dua cinta dari dua spesies. biarkan mereka bahagia untuk saat ini. hanya saat ini saja.

Aryo And Eki - Arti Sebuah Mantan (Final Part)
Aryo And Eki – Arti sebuah mantan (PART I)

2 comments:

  1. Hahaha.... D tunggu kelanjutan nasib si aryonya gan

    ReplyDelete
  2. Tumben ada yang bahgia lihat aryo bahagia. hahhaha thanks dah mampir.

    ReplyDelete