“apa sesungguhnya kekuatan manusia? Jawabannya adalah “terdesak”.
Saat terdesak, manusia bisa menjadi siapapun dan melakukan apapun. Namun apa
yang membuat aryo menjadi kuat? Jawabannya adalah : tisu magic” – aleando
kremi, Dokter hewan.
Sore yang hangat, dipojokan kampus yang angker menjadi saksi
pertemuan dua makhluk paling abstrak. Aryo untuk pertama kalinya bertemu
indang, dan juga pertama kalinya aryo sadar, bahwa indang juga bernasib sama
seperti dirinya. Sama – sama sering tidak dianggap manusia.
“kamu aryo kan?” kata indang yang memiliki bibir seksi
layaknya penyedot debu. “iya, siapa kamu?” Tanya aryo yang terpukau dengan
keindahan bibir indang. “aku adalah indang, putrid dari kerajaaan yang telah
runtuh, wanita berakhlak mulia dan penakluk lelaki” kata indang sambil
tersenyum. Sungguh itu adalah senyum paling paling paling jorok sejagat, dengan
bibir berlapis lipstik murahan dan bentuk bibir yang seperti corong bensin,
senyum itu sangat tidak layak dipublikasikan. Bahkan kepada makluk rendahan
seperti aryo.
sensual atau kayak sendal? entahlah...
“kenapa kamu mau mengajak aku untuk jadi pasanganmu ditruna truni
kampus?” Tanya aryo. Indang mengangguk pelan, terlihat lipstik murahannya
mencair dipipinya dan mukanya jadi terlihat seperti joker versi flora fauna.
“aku memilihmu karena kamu pantas jadi budakku. Aku sebenarnya ingin memilih
hendra (note : hendra adalah cowok paling ganteng dikampus) tapi hendra tidak
mau hahhahha” kata indang sambil tertawa kencang yang tawanya menggema hingga
keseluruh penjuru kampus. “tapi bagaimana caraku daftar? Aku sudah ditolak
untuk daftar ikutan truna truni kampus…” aryo memelas pasrah, depresinya
kembali untuk sesaat. Indang kembali menunjukkan senyumnya yang mengerikan. “tenang
saja. Soal daftar, aku yang urus semua, yang penting kamu bersedia jadi budakku”
ujar indang sambil memegang pundak aryo. Mendengar itu, aryo langsung
sumringah. “demi tampil ditruna truni, jadi budak pun aku tidak masalah” ujar
aryo. akhirnya indang dan aryo bersalaman. Koalisi makhluk laknat pun terjalin.
aryo dan indang berkoalisi? yeah, that's very very evil
*****