BDBH FILM

Wednesday 17 September 2014

Festival Film Denpasar 2014 - Side Story

alkisah, kami mendapat kabar tentang adanya Festival Film Denpasar 2014 dari salah seorang dedengkot (baca : senior) lingkaran film dikampus. Festival ini lebih ditujukan ke Film Dokumenter dengan kualitas level nasional, tentu saja kami tertarik walaupun kami masih buta sama yang namanya festival film :D

singkat cerita aladin akhirnya bertemu cinderella dan ternyata cinderella bukan kehilangan sepatunya tapi pot jinnya, loh? bingung kan? sama, yang nulis ini juga lebih bingung. pokonya setelah mendapat kabar adanya Festival dibali, kami langsung berpikir :
1. apa itu festival film?
2. apa bedanya festival film dengan konser sheila on 7?
3. yang terpenting, tiket masuknya bayar atau free? :P (yang ketiga ini paling penting dari yang diatas)
pertanyaan yang tidak bisa kami jawab karena kami bukan google - Jleb!!!
hari pertama festival pun dimulai, kami dengan semangat 45 ingin segera hadir, tapi sayang, iya sayang, aku sayang kamu, #AbaikanDanAngkatjariTengah. kami masih diperjalan bali - cabe (baca : lombok island) jadi dengan kesedihan yang sama seperti pria yang baru ditolak cintanya oleh gadis penjaga warung rokok kami pun galau berjamaah.
baru pada hari ke-2 kami bisa datang dengan keren, bahkan lebih keren dari john statham salam film transporter atau suzanna diberanak dalam kubur hi hi hi. dan kami bisa menjawab 3 pertanyaan diatas dengan sangat awam, ini jawaban terbaik kami sebagai amatir paling cool diantara amatir lainnya :
1. festival film adalah... adalah... adalah... ehm, pokoknya kayak lomba film atau ajang untuk mencari film best of the best yang ditonton layaknya bioskop dan diapresiasi secara keren dan professional oleh juri yang gak k
alah fenomenal, fantastik dan futuristik gitu deh. (definisi pribadi yang ngasal)
2. beda banget. konser itu musik, festival ya festival, udah.
3. FREE...!!! YEAAAHHH...!!! ROCK N ROLL..!!!

jujur, sebagai filmmaker atau boleh juga disebut maniak film, dateng ke festival itu rasanya kayak dateng ke surga sebelum masuk surga, nah lo?!! bisa dibilang rasanya sama kayak anak metal yang lagi headbang sambil mabok kopi luwak diatas panggung - rasa yang tidak biasa pastinya :D.
gimana gak seru coba? kamu tu masuk gratis, sekali lagi, GRATIS, terus nonton film berkualitas, dengan layar gede dan sound yang renyah ditelinga, ada doorprize-nya lagi - walau cuma tiket makan malem, gantungan kunci sama mug. tapi itu benar - benar terlalu manis untuk dilupakan - slank.
tapi sayang seribu sayang, festival yang harusnya keren abis ini justru sepi peminat. kurangnya animo masyarakat sekitar - terutama yang ngaku - ngaku filmmaker dibali buat dateng justru sangat minim, ironi.

akhir dari kisah yang gak mutu ini, kami belajar 3 hal :
1. dateng aja ke festival film bukan karena kamu filmmaker atau maniak film, tapi karena ada doorprizenya.
2. jangan lupa bawa cemilan dan kopi luwak takut takut kalau lapar.
3. gratis itu indah, karena tak semua hal itu gratis hahaha :D

udah, capek ngetiknya. sampai ketemu Festival Film Denpasar tahun depan. ROCK N ROLL


0 comments:

Post a Comment