BDBH FILM

Wednesday 31 December 2014

Aryo And Eki – Arti sebuah mantan (PART I)

EDITORIAL :
Halo pembaca setia kisah aryo, saya yakin anda sering merasa susah buang air besar setelah membaca kisah – kisah aryo yang semakin hari semakin freak dan makin gak jelas arahnya. Tapi sebagai penulis, saya berharap kisah ini menghibur anda dengan cara yang juga freak. Kisah ini adalah penutup ditahun 2014 karena setelah ini, kita bakal tetap up-date ditahun 2015. Saya berharap ditahun depan kisah ini bisa kami filmkan dalam bentuk mini drama (mungkin lebih tepat kalau dibilang mini horror hehehe) Terima kasih karena sudi membaca kisah aryo yang musyrik ini. Untuk memenuhi keinginan fans, maka kami langsung posting II part. semoga bisa menghibur para pembaca sekalian. Happy new year 2015 dan tetaplah memaki aryo!


Kita berjalan mundur sejenak, kisah ini terjadi sebelum aryo populer sebagai truna truni bali – aryo pernah ikut truna truni bali tapi baru mau ambil formulir dia langsung didiskualifikasi akibat korengan. Kisah ini juga terjadi sebelum aryo terpilih menjadi kapten tim basket dikampus, sebelumnya aryo hanya menjadi ball boy dan tukang bersih – bersih lapangan dan juga sebelum aryo tahu bagimana rasanya jadi pengkhianat cinta.
Ini akhir bulan, seperti akhir bulan pada umumnya, masa dimana receh menjadi sangat berarti dan diakhir bulan juga aryo menjadi makhluk paling miskin, baik miskin secara keuangan maupun kecerdasan, walaupun awal bulan aryo sebenarnya juga miskin juga hehe. Disaat masa krisis finansial inilah aryo akan mendatangi semua kenalannya, bukan untuk silaturahmi tapi aryo datang semata – mata hanya untuk mengemis sesuap nasi, walau tak jarang, saat aryo menyambangi kenalannya dia lebih sering diusir dan berakhir dengan mengais sisa makanan ditong sampah.

Ceritanya aryo menyambangi kerol yang tinggal tak jauh dari tempat aryo tinggal, dia bertujuan untuk meminta sesuap nasi, “hai rol, ada nasi?” aryo to the point saat baru masuk ke kos kerol “gak ada, mati aja kamu” jawab kerol ketus. “yaahh, masak dong, dasar gak kreatif kamu” sahut aryo lagi. “eh, anak acong, kamu kesini cuman minta makan aja berisik, kamu pikir aku buka warung apa?” balas kerol “huuu, ya udah, aku pulang dulu” “ya, jangan balik lagi” usir kerol. Aryo langsung ngacir dari kamar kos kerol, saat hendak pergi, sekilas aryo melihat ke kamar sebelah kerol, dia melihat sosok cantik bernama eki, mata aryo langsung berbinar nafsu. Itu tatapan seorang bajingan yang melihat calon korban berikutnya. Tapi aryo yang saat itu keburu hampir mati akibat kelaparan jadi urung melancarkan modus pada eki,  dia langsung ngacir mencari tong sampah terdekat “sapa tau nemu mie goreng sisa” batin aryo sambil berlalu.

Malam hari dikampus, lampu lampu yang menyala tak memberi ruang untuk gelap, namun aryo masih saja keliatan gelap, didalam kelas, aryo duduk dikursi deretan tengah, karena ditengah adalah posisi terbaik untuk mengamati cewek – cewek dengan leluasa, otaknya yang hanya berisi konten porno membuat aryo selalu siaga terhadap setiap cewek dikampus. Kelas belum dimulai, tapi beberapa mahasiswa sudah berada didalam kelas, mereka menunggu dosen yang belum datang. aryo sibuk mengamati cewek – cewek dengan mata stereo, pintu terbuka, masuklah seorang gadis yang tidak aryo sangka, dialah eki sang gadis tetangga. Eki mengenakan jilbab berwarna hijau, wajah yang manis dengan senyum menawan membuat aryo meneteskan liur yang berwarna kuning kehitaman. eki masuk dan memilih duduk dikursi yang berada dideretan paling belakang, aryo langsung saja segera pindah mengambil duduk disebelah eki  “hai, kenalan dong” aryo najis menyodorkan tangannya kepada eki, memulai tahap kenalan, eki menatap aryo serius, kemudian mengucek matanya, bukannya membalas menjabat tangan aryo, eki justru bertanya pada teman sebelahnya “kamu bisa lihat dia enggak?” Tanya eki pada teman sebelahnya sambil menunjuk kepada aryo “bisa kok, kenapa ki?” Tanya temannya “ohh, aku pikir cuman aku sendiri yang bisa lihat, aku takut lihat penampakan” jawab eki enteng. Mendengar itu, muka aryo langsung pucat, membuat mukanya kelihatan mirip penampakan yang sebenarnya “ihhh, kok gitu – gitu banget sih, aku ini manusia, bukan hantu” aryo genit tralala “maaf, aku pikir aku indigo, oh ya, kamu ngajak kenalan ya? Aku eki, kamu siapa? Gendruwo bukan?” aryo langsung terpukul dipanggil gendruwo, aryo bukan gendruwo, dia gerandong!,  “bukan, aku manusia, namaku aryo” aryo mencoba memberi senyum termanis didepan eki, tapi senyumnya justru membuat eki mual “kok kamu bisa kuliah disini? Emang kampus menerima mahasiswa yang udah meninggal ya?” Tanya eki sambil memalingkan muka dari senyum munafik aryo “aku masih hidup wwwoooiiiiii” ujar aryo setengah teriak, bau mulutnya menyebarkan aroma gingseng “aku kan bercanda, kok kamu gitu – gitu banget sih” eki cemberut sambil menahan mual yang makin parah akibat bau mulut aryo. “maaf, bukan maksud” aryo sok jaim "eh, kamu itu eki yang tinggal disebelah kos kerol bukan?" kata aryo kemudian "iya, kok kamu tahu? kamu stalker ya?" kata eki yang merasa mabuk saat bau ketek aryo tercium "ohh bukan, tempo hari aku kan sempat main ke kos kerol, sekilas aku melihat kamu" kata aryo yang juga ikut pusing dan mual saat mencium bau keteknya sendiri.
"ohh pantes, tempo hari aku juga lihat sekilas ada bayangan gelap melintas, aku pikir leak, ternyata kamu ya? hahaha" kata eki sambil melempari ketek aryo dengan kapur barus.
"bukan leak, tapi aku yang kamu lihat waktu itu" aryo mengambil kapur barus dan mengolesi keteknya tapi gak mempan, bau ketek aryo tak terkalahkan! yeah!
"ngomong - ngomong, kita beneran sekelas bareng nih sekarang?" tanya eki yang kali ini melempari aryo dengan kemenyan.
"iya dong, emang kenapa? kamu seneng ya sekelas sama aku?" aryo kepedean, dia menelan menyan yang dilempar oleh eki.
"ihhh, heran aja, kok bisa aku sekelas sama mamalia kayak kamu" eki melengos sambil melepar tombak ke muka aryo.
"hahaha, kamu ada nomer hape gak?" tanya aryo sambil memakan tombak yang dilempar eki.
"buat apa?" eki kali ini tidak melempar apa - apa. percuma, dilempar apa aja bakalan tetep ditelen semua, pikir eki.
"ya kan kalau ada tugas biar enak komunikasinya" jawab aryo yang menyembunyikan maksud dan tujuannya yang sebenarnya "tentu saja buat pedekate ma kamu begok" batin aryo
"oh boleh dah kalau gitu" eki dengan polos memberikan nomer hapenya dengan cuma - cuma kepada si laknat aryo. ini adalah moment paling krusial, seharusnya eki tidak boleh memberikan ruang pada aryo untuk mendekatinya tapi berhubung eki ini polosnya minta ampun, dia mau saja terperdaya oleh aryo sang pangeran hitam legam gelap gulita negro sudan. eki benar - benar tidak menyadari, bahwa saat memberi aryo nomer hape-nya, disaat yang sama, ketenangan hidupnya sudah berakhir, semua hari yang dia lalui akan berubah menjadi pusara kesengsaraan tanpa ujung. ruang kelas mendadak sepi. ternyata dosen memasuki kelas. kelas malam itu diimulai dengan perasaan yang sangat tidak nyaman buat eki.

Satu hal yang menarik bagi aryo malam itu, yaitu dia sudah berkenalan dengan gadis cantik bernama eki dan eki menyadari kalau setelah melihat aryo, dia yakin kalau dia adalah seorang indigo yang bisa melihat alam seberang, eki jelas masih belum menyadari kalau malam itu adalah awal dari teror aryo muka karbitan disepanjang sisa hidup eki. deng deng deng. . .  


0 comments:

Post a Comment