Halo pembaca setia kisah aryo, saya yakin anda sering merasa
susah buang air besar setelah membaca kisah – kisah aryo yang semakin hari
semakin freak dan makin gak jelas arahnya. Tapi sebagai penulis, saya berharap
kisah ini menghibur anda dengan cara yang juga freak. Kisah ini adalah penutup
ditahun 2014 karena setelah ini, kita bakal tetap up-date ditahun 2015. Saya
berharap ditahun depan kisah ini bisa kami filmkan dalam bentuk mini drama
(mungkin lebih tepat kalau dibilang mini horror hehehe) Terima kasih karena sudi
membaca kisah aryo yang musyrik ini. Untuk memenuhi keinginan fans, maka kami langsung posting II part. semoga bisa menghibur para pembaca sekalian. Happy new year 2015 dan tetaplah memaki aryo!
Kita berjalan mundur sejenak, kisah ini terjadi sebelum aryo
populer sebagai truna truni bali – aryo pernah ikut truna truni bali tapi baru
mau ambil formulir dia langsung didiskualifikasi akibat korengan. Kisah ini
juga terjadi sebelum aryo terpilih menjadi kapten tim basket dikampus, sebelumnya aryo hanya
menjadi ball boy dan tukang bersih –
bersih lapangan dan juga sebelum aryo tahu bagimana rasanya jadi pengkhianat
cinta.
Ini akhir bulan, seperti akhir bulan pada
umumnya, masa dimana receh menjadi sangat berarti dan diakhir bulan juga aryo
menjadi makhluk paling miskin, baik miskin secara keuangan maupun kecerdasan,
walaupun awal bulan aryo sebenarnya juga miskin juga hehe. Disaat masa krisis finansial
inilah aryo akan mendatangi semua kenalannya, bukan untuk silaturahmi tapi aryo
datang semata – mata hanya untuk mengemis sesuap nasi, walau tak jarang,
saat aryo menyambangi kenalannya dia lebih sering diusir dan berakhir dengan mengais sisa makanan ditong sampah.
Ceritanya aryo menyambangi kerol yang tinggal tak jauh dari tempat aryo tinggal, dia bertujuan untuk meminta sesuap nasi, “hai rol, ada nasi?”
aryo to the point saat baru masuk ke kos kerol “gak ada, mati aja kamu” jawab
kerol ketus. “yaahh, masak dong, dasar gak kreatif kamu” sahut aryo lagi. “eh,
anak acong, kamu kesini cuman minta
makan aja berisik, kamu pikir aku buka warung apa?” balas kerol “huuu, ya udah,
aku pulang dulu” “ya, jangan balik lagi” usir kerol. Aryo langsung ngacir dari
kamar kos kerol, saat hendak pergi, sekilas aryo melihat ke kamar sebelah kerol, dia
melihat sosok cantik bernama eki, mata aryo langsung berbinar nafsu. Itu tatapan
seorang bajingan yang melihat calon korban berikutnya. Tapi aryo yang saat itu
keburu hampir mati akibat kelaparan jadi urung melancarkan modus pada eki, dia langsung ngacir mencari tong sampah
terdekat “sapa tau nemu mie goreng sisa” batin aryo sambil berlalu.
Malam hari dikampus, lampu lampu yang menyala tak memberi
ruang untuk gelap, namun aryo masih saja keliatan gelap, didalam kelas, aryo
duduk dikursi deretan tengah, karena ditengah adalah posisi terbaik untuk mengamati
cewek – cewek dengan leluasa, otaknya yang hanya berisi konten porno
membuat aryo selalu siaga terhadap setiap cewek dikampus. Kelas belum dimulai,
tapi beberapa mahasiswa sudah berada didalam kelas, mereka menunggu dosen yang belum datang. aryo sibuk mengamati cewek – cewek dengan mata stereo, pintu
terbuka, masuklah seorang gadis yang tidak aryo sangka, dialah eki sang gadis
tetangga. Eki mengenakan jilbab berwarna hijau, wajah yang manis dengan senyum
menawan membuat aryo meneteskan liur yang berwarna kuning kehitaman. eki masuk dan memilih duduk dikursi yang berada dideretan paling belakang, aryo langsung saja segera pindah mengambil duduk disebelah eki “hai, kenalan dong” aryo najis menyodorkan
tangannya kepada eki, memulai tahap kenalan, eki menatap aryo serius, kemudian mengucek matanya,
bukannya membalas menjabat tangan aryo, eki justru bertanya pada teman sebelahnya
“kamu bisa lihat dia enggak?” Tanya eki pada teman sebelahnya sambil menunjuk
kepada aryo “bisa kok, kenapa ki?” Tanya temannya “ohh, aku pikir cuman aku
sendiri yang bisa lihat, aku takut lihat penampakan” jawab eki enteng. Mendengar
itu, muka aryo langsung pucat, membuat mukanya kelihatan mirip penampakan yang sebenarnya “ihhh,
kok gitu – gitu banget sih, aku ini manusia, bukan hantu” aryo genit tralala
“maaf, aku pikir aku indigo, oh ya, kamu ngajak kenalan ya? Aku eki, kamu
siapa? Gendruwo bukan?” aryo langsung terpukul dipanggil gendruwo, aryo bukan gendruwo, dia gerandong!, “bukan, aku manusia, namaku aryo” aryo
mencoba memberi senyum termanis didepan eki, tapi senyumnya justru membuat eki
mual “kok kamu bisa kuliah disini? Emang kampus menerima mahasiswa yang udah
meninggal ya?” Tanya eki sambil memalingkan muka dari senyum munafik aryo “aku
masih hidup wwwoooiiiiii” ujar aryo setengah teriak, bau mulutnya menyebarkan
aroma gingseng “aku kan bercanda, kok kamu gitu – gitu banget sih” eki cemberut
sambil menahan mual yang makin parah akibat bau mulut aryo. “maaf, bukan
maksud” aryo sok jaim "eh, kamu itu eki yang tinggal disebelah kos kerol bukan?" kata aryo kemudian "iya, kok kamu tahu? kamu stalker ya?" kata eki yang merasa mabuk saat bau ketek aryo tercium "ohh bukan, tempo hari aku kan sempat main ke kos kerol, sekilas aku melihat kamu" kata aryo yang juga ikut pusing dan mual saat mencium bau keteknya sendiri.
"ohh pantes, tempo hari aku juga lihat sekilas ada bayangan gelap melintas, aku pikir leak, ternyata kamu ya? hahaha" kata eki sambil melempari ketek aryo dengan kapur barus.
"bukan leak, tapi aku yang kamu lihat waktu itu" aryo mengambil kapur barus dan mengolesi keteknya tapi gak mempan, bau ketek aryo tak terkalahkan! yeah!
"ngomong - ngomong, kita beneran sekelas bareng nih sekarang?" tanya eki yang kali ini melempari aryo dengan kemenyan.
"iya dong, emang kenapa? kamu seneng ya sekelas sama aku?" aryo kepedean, dia menelan menyan yang dilempar oleh eki.
"ihhh, heran aja, kok bisa aku sekelas sama mamalia kayak kamu" eki melengos sambil melepar tombak ke muka aryo.
"hahaha, kamu ada nomer hape gak?" tanya aryo sambil memakan tombak yang dilempar eki.
"buat apa?" eki kali ini tidak melempar apa - apa. percuma, dilempar apa aja bakalan tetep ditelen semua, pikir eki.
"ya kan kalau ada tugas biar enak komunikasinya" jawab aryo yang menyembunyikan maksud dan tujuannya yang sebenarnya "tentu saja buat pedekate ma kamu begok" batin aryo
"oh boleh dah kalau gitu" eki dengan polos memberikan nomer hapenya dengan cuma - cuma kepada si laknat aryo. ini adalah moment paling krusial, seharusnya eki tidak boleh memberikan ruang pada aryo untuk mendekatinya tapi berhubung eki ini polosnya minta ampun, dia mau saja terperdaya oleh aryo sang pangeran hitam legam gelap gulita negro sudan. eki benar - benar tidak menyadari, bahwa saat memberi aryo nomer hape-nya, disaat yang sama, ketenangan hidupnya sudah berakhir, semua hari yang dia lalui akan berubah menjadi pusara kesengsaraan tanpa ujung. ruang kelas mendadak sepi. ternyata dosen memasuki kelas. kelas malam itu diimulai dengan perasaan yang sangat tidak nyaman buat eki.
Satu hal yang menarik bagi aryo malam itu, yaitu dia sudah
berkenalan dengan gadis cantik bernama eki dan eki menyadari kalau setelah
melihat aryo, dia yakin kalau dia adalah seorang indigo yang bisa melihat alam
seberang, eki jelas masih belum menyadari kalau malam itu adalah awal dari teror aryo muka karbitan disepanjang sisa hidup eki. deng deng deng. . .
0 comments:
Post a Comment